sektor jasa banyak membantu perekonomian indonesia selama masa pemulihan paska krisis keuangan di asia, dengan waktu yang terhitung cepat pangsa jasa dapat mempengaruhi hampir setengah persen PBD. produktivitas tenaga kerja pada sektor jasa lebih rendah dibanding sektor manufaktur, namun output dari layanan masyarakat sosial dan swasta tumbuh dengan pesat.
nilai absolut dari tahun 2000an hingga saat ini semakin meningkat baik dari segi ekspor maupun impor, dan yang terutama dari katagori tranportasi. perjalanan dan layanan bisnis jumlah lapangan pekerjaan faktor jasa menciptakan pekerjaan yang besar pada segi ekspor dibanding sektor manufaktur. penghapusan beberapa hambatan terhadap persaingan asing dalam negeri di sektor jasa kemungkinan besar memberi keuntungan besar bagi para investor yang berkecimbung didalamnya.
keunggulan dan kelemahan uber
Jumat, 25 November 2016
Senin, 07 November 2016
GREEN MARKETING
GREEN MARKETING
A.
PENGERTIAN GREEN MARKETING
Green
Marketing adalah suatu proses pemasaran dan produksi barang atau jasa yang
lebih mengutamakan keramahan terhadap lingkungan. Green Marketing sebaiknya
dilakukan oleh semua perusahaan di dunia, karena sekarang ini lingkungan kita
semakin rusak karena adanya Pemanasan Global (Global Warming). Global Warming
terjadi karena kandungan CO2 (Karbondioksida) dalam udara di bumi
ini sangatlah melimpah dibandingkan dengan kandungan O2 (Oksigen).
Hal ini mengakibatkan efek rumahkaca, yaitu CO2 tidak bisa keluar
dari lapisan ozon sehingga suhu di bumi semakin panas, parahnya, lapisan ozon
tersebut bisa rusak atau berlubang yang diakibatkan hal tersebut. Hal ini
disebabkan oleh berkurangnya pohon-pohon di dunia ini, banyak sekali pohon di
hutan yang ditebangi secara ugal-ugalan dan tidak memikirkan tentang
kelestarian lingkungan, pabrik-pabrik besar yang beroprasi terus menerus
menyebabkan banyaknya polusi yang dihasilkan, baik polusi udara, air, dan
tanah, hal itu yang sangat menyebabkan rusaknya lingkungan alam kita, polusi
juga disebabkan oleh kendaraan bermotor. Jadi perusahaan harus memikirkan
lingkungan juga, bukan hanya memikirkan profit saja.
B. TUJUAN GREEN MARKETING
Tujuan dari
Green Marketing adalah bukan hanya profit yang dicarinya, tetapi juga
kepedulian terhadap lingkungan juga harus diperhatikan. Karena barang atau jasa
itu akhirnya sampai ke tangan konsumen atau masyarakat, jadi secara otomatis
memberikan wawasan terhadap konsumen atau masyarakat dunia bahwa pentingnya
lingkungan sekitar kita, pentingnya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan
alam ini. Meminimalkan kerusakan terhadap lingkungan sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan kosumen atau masyarakat.
Menurut John
Grant dalam bukunya “The Green Marketing Manifesto”, menjelaskan 3 tahap green
marketing, yaitu : Green, Greener, Greenest, yaitu :
1.
Green
Bertujuan ke arah kepedulian
lingkungan dengan menonjolkan merek atau produk dari perusahaan yang ramah
lingkungan.
2.
Greener
Perusahaan berusaha untuk mencoba
merubah gaya konsumen mengonsumsi/memakai produk. Misalnya menghemat kertas
dengan cara memakai kertas yang sudah dipakai, untuk mengeprint atau
menggunakan hal yang tak penting, menghemat air, menghemat listrik, menghemat
pemakaian AC.
3.
Greenest
Perusahaan berusaha merubah gaya
konsumen atau budaya konsumen untuk lebih peduli tehadap lingkungan.
C. PENTINGNYA GREEN MARKETING
Setiap
kegiatan industri di mana saja, kita membutuhkan sumber daya, bukan hanya
sumber daya alam saja, akan tetapi membutuhkan sumber daya lain, sumber daya di
bumi ini jumlahnya terbatas, jadi harus bisa dilakukan penghematan pemakaian
sumber daya tersebut mengingat semakin lama, sumber daya tersebut akan habis.
Jadi konsep green marketing sangat penting dan sangat cocok dilakukan karena
kita harus memanfaatkan keterbatasan sumber daya tersebut dengan efektif dan
efisien. Selain untuk menghemat sumber daya, konsep green marketing memiliki
pengaruh yang baik terhadap lingkungan. Pentingnya green marketing adalah
sebagai pembelajaran terhadap konsumen atau masyarakat.
D. FAKTOR PENDORONG GREEN MARKETING
Faktor
pendorong terjadinya green marketing adalah keadaan lingkungan yang semakin
rusak. Untuk memanfaatkan peluang dalam mencapai tujuan, perusahaan mempunyai
kewajiban dalam bidang sosial dan lingkungan, Pemerintah memaksa atau
mengharuskan perusahaan peduli terhadap lingkungan, pesaing yang menggunakan
metode tersebut, sehingga kita harus mengikutinya, mengurangi pemborosan
pengeluaran. Terdorong dari isu kerusakan lingkungan bisa menjadi motivasi bagi
perusahaan untuk lebih menghargai lingkungan. Semakin panasnya udara, membuat
perusahaan akan lebih banyak menanam pohon, atau melakukan penghijauan di area
pabrik mereka atau bahkan bisa memperluas reboisasi.
E. PERMASALAHAN DALAM
MELAKSANAKAN GREEN MARKETING
Saat ini
persahaan-perusahaan di dunia sedang gencar-gencarnya menggalakan Green
Marketing, namun, hal tersebut gagal dalam pelaksanaanya, karena minimnya
dukungan dari pemerintah, dan mahalnya harga produk. Penggunaan Green Marketing
harus yakin bahwa tindakan tersebut tidak menyesatkan konsumen. Dalam
memodifikasi produk, terkadang tidak sesuai dengan selera konsumen, jadi,
barang tidak laku dijual. Susahnya menyesuaikan produk yang sangat ramah
lingkungan. Biaya Reaserch and Defelopment yang sangat tinggi, terkadang
mengakibatkan perusahaan ragu-ragu untuk meneliti dan memodifikasi produk.
Terbiasanya perusahaan yang dulunya tidak menerapkan hal tersebut, tiba-tiba
harus berubah menjadi green marketing. Pesaing dari lain perusahaan dapat
mengakibatkan susahnya perusahaan untuk melakukan perubahan. Terkadang para
perusahaan curang, dengan melakukan pemberian label atau tulisan “ramah
lingkungan”, “bebas ozon”, bukan berarti produk tersebut ramah lingkungan atau
bebas ozon, produk mereka sebenarnya sama saja, akan tetapi, para perusahaan
yang curang, menipu konsumen.
F. KEUNGGULAN MENJADI GREEN
MARKETING
a.
Saat perusahaan menerapkan green marketing, Image produk akan naik dan memiliki
citra yang positif dipandangan masyarakat atau konsumen.
b.
Isu lingkungan yang benar-benar menjadi kebutuhan konsumen
c.
Kecintaan pada lingkungan akan menjadikan merek produk lebih inovatif.
d.
Memberi pelajaran terhadap konsumen atau masyarakat untuk menggunakan produk
yang ramah lingkungan.
e.
Membuat bumi lebih aman dan lebih indah.
f.
Mengurangi global warming.
G. CARA MENJADI PERUSAHAAN GREEN
MARKETING
a.
Dimulai dari Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dimanfaatkan
untuk pertama-tama menjadi hijau, dengan cara, menanami pohon di area
perusahaan, mengecat tembok perusahaan dengan warna hijau. Hal tersebut akan
membiasakan bagi masyarakat perusahaan melihat kelestarian alam, secara
otomatis, masyarakat perusahaan akan mencintai lingkungan. Sehingga untuk lebih
lanjut menuju proses Go Green akan lebih mudah.
b.
Penghematan Bahan Bakar
Perusahaan yang menerapkan green
marketing harus menghemat bahan bakar, karena, apabila perusahaan menghemat
bahan bakar, pemakaian bahan bakar akan berkurang dan akan menghemat cadangan
sumber daya alam.
c.
Penggunaan Bahan Baku yang Ramah Lingkungan
Bahan baku adalah satu hal yang
penting dari suatu proses produksi, apabila bahan baku yang digunakan ramah
lingkungan, akan semakin baik efeknya terhadap lingkungan.
d.
Penggunaan Kemasan yang Ramah Lingkungan
Kemasan sebaiknya terbuat dari bahan
yang ramah lingkungan, lebih baik lagi apabila kemasan tersebut terbuat dari daur
ulang produk atau produksi yang gagal, sehingga hal itu akan mengurangi
pengeluaran dari perusahaan. Penggunaan kemasan yang dapat di daur ulang
menjadi hal yang membuat konsumen tertarik untuk membeli, selain dapat di daur
ulang, kemasan dapat dijadikan kompos, atau bisa berbaur dengan tanah agar
tidak merusak lingkungan dan agar lebih mudah untuk mempergunakannya
e.
Desain yang Hijau
Desain kemasan harus bertemakan
Green atau lingkungan, karena, Kemasan adalah yang pertama dilihat oleh
konsumen, apabila kemasan menarik, maka konsumen akan lebih suka dan akan
memilih produk tersebut. Dalam desain kemasan, untuk lebih menjelaskan bahwa
perusahaan peduli terhadap lingkungan, dalam kemasan diberi tulisan “Buanglah
sampah pada tempatnya”.
f.
Kegiatan di Luar Perusahaan
Apabila perusahaan sudah berhasil
menciptakan produk yang baik terhadap lingkungan, maka perusahaan harus lebih
mempromosikan perusahaan dan produk yang dibuatnya, dengan cara melakukan
sosialisasi tentang lingkungan, Untuk lebih memperkenalkan produk dari suatu
perusahaan, sebagai contoh : Perusahaan bisa melakukan kegiatan yang sifatnya
melakukan reboisasi diluar pabrik, hal itu akan membuat image sebuah perusahaan
atau produk menjadi baik, kegiatan tersebut melibatkan masyarakat luar agar
masyarakat yang belum tahu produk tersebut menjadi tahu, dilakukan promosi
produk. Perusahaan melakukan kegiatan sepeda santai, hal itu mengakibatkan
masyarakat terbiasa menggunakan sepeda, dan meninggalkan sepeda motor atau
mobil mereka, hal tersebut sangat menguntungkan, selain untuk menyehatkan
tubuh, pemakaian BBM bisa dikurangi, gas emisi buang kendaraan juga berkurang,
dan mengurangi global warming.
g.
Iklan
Untuk lebih menonjolkan produk yang
Green, iklan yang ditampilkan seharusnya berbau lingkungan, agar masyarakat
yang melihat dan tertarik akan membeli produk dan akan menjaga lingkungan hidup
mereka.
ANALISIS
Kenyataan dalam vidio menjadi tanda tanya tentang perlunya
perusahaan memasukkan isu lingkungan ke dalam strategi marketing, dimana isu
lingkungan tentu akan menambah biaya karena akan menjadi item pengeluaran baru
pada proses pencarian informasi tentang keadaan lingkungan, preferensi green
consumers, pengembangan produk baru; periklanan, pembuatan kemasan, dan
bentuk-bentuk komunikasi pemasaran lainnya, sedangkan dampaknya terhadap
kinerja pemasaran dan kinerja keuangan belum tentu didapatkan. Namun dengan
semakin gencarnya tekanan publik dan peraturan pemerintah, menjadi keharusan
bagi perusahaan untuk memperhatikan masalah lingkungan dan memastikan bahwa
proses yang dilakukan dan produk yang dihasilkan oleh perusahaan memenuhi
standar keamanan bagi lingkungan hidup.
Bukan hanya menjadi keuntungan bagi lingkungan saja,
namun keuntungan bagi perusahaan untuk menjaga profitabilitas dalam jangka
panjang, Membantu untuk mengakses pasar baru dan mendapatkan keunggulan
bersaing, Karyawan akan merasa bangga bekerja pada perusahaan yang bertanggung
jawab terhadap pelestarian lingkungan sehingga menciptakan consumer
behaviour yang green consumers.
Lalu apa langkah yang harus dilakukan sebagai
konsumen? Salah satunya adalah merubah gaya hidup. Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya
hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di
dunia. Merubah persepsi kita akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan jangka
panjang. Misalnya, berhemat dalam pemakaian air, memanfaatkan lampu listrik
secara bijak, dan lain sebagainya.
Lingkungan ini milik kita semua, kesehatan lingkungan
berada ditangan kita semua. Konsep Green Marketing dan Green Product adalah
salah satu cara untuk menghasilkan profit jangka panjang tanpa merusak
ekosistem dan kelestarian lingkungan yang ada dengan cara peduli pada dampak
apa yang dihasilkan dan cobalah untuk memperbaiki hal tersebut. Jadilah
masyarakat yang cerdas.
DAFTAR PUSTAKA
http://allaboutjayabangsa.blogspot.co.id/2013/07/green-marketing.html
Minggu, 06 November 2016
MAKALAH ANALISIS KAMPUS IMWI
TUGAS MANDIRI
MAKALAH
ANALISIS KAMPUS IMWI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah
Manajemen Strategi

Nama : Wisnu Septyan Martin
Jurusan : Administrasi Bisnis
Institut Manajemen Wiyata Indonesia
Jalan Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi
43112 Jawa Barat Indonesia
Telp. (0266) 235 717
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan
salah satu faktor utama dalam menunjang kualitas masyarakat saat ini, kesalahan
dalam menjalankan pendidikan menjadi faktor utama dalam kegagalan bangsa. Kualitas
yang diterapkan dalam suatu proses pendidikan menjadi prioritas utama dalam
membangun sisi positif suatu perilaku masyarakat kedepannya, prilaku positif
menjadi tolak ukur dalam membangun suatu intensitas bangsa. Reformasi
pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu
upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber
daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang.
Manajemen strategi
merupakan salah satu ilmu dalam merencanakan serta mengevaluasi suatu proses,
agar menjadi dampak positif yang dihasilkan dalam perkembangan dikemudian hari.
Artinya dalam proses pendidikan juga perlu menggunakan manajemen strategi,
karena apa yang direncanakan dan diaplikasikan berikutnya adalah cikal dari adanya
dampak di masa yang akan datang.
Disini Institute
Manajemen Wiyata Indonesia Merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi,
dimana penulis menyajikan dan mengukur seberapa besar penerapan manajemen
strategi yang diterapkan di Kampus IMWI tersebut. Oleh karena itu penulis
menjadikan fenomena yang terjadi menjadi bahan analisis penulis dalam
mengerjakan Makalah yang berjudul Analisis Kampus IMWI.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Institute Manajemen Wiyata
Indonesia (IMWI)
Institut
Manajemen Wiyata Indonesia dengan akronim IMWI, adalah sebuah Perguruan Tinggi
Swasta yang terletak di Kota Sukabumi, Jawa Barat, yang secara geografis berada
di antara Kota Jakarta dan Kota Bandung. Kota Pegunungan yang memiliki udara
yang sejuk yang berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut dan
terletak di kaki Gunung Gede yang megah.
IMWI berada di
bawah naungan Yayasan Wiyata Indonesia yang diprakarsai oleh Ibu Dra. Mariati
Tirta Wiyata MBA dan Bapak Bambang Somantri Wijaya, SE. dengan semangat
kecintaan pada anak-anak Indonesia dan kepedulian terhadap masa depan mereka.
Pengangguran
angkatan kerja Indonesia, bahkan pengangguran di tingkat sarjana yang tidak
kunjung berakhir merupakan masalah yang menggerakkan Ibu Mariati bersama Bapak
Bambang bertekad untuk memberikan waktu, tenaga, pikiran serta materi yang
mereka miliki untuk memperjuangkan putra putri bangsa khususnya yang berada di
daerah Sukabumi dan sekitarnya untuk memiliki perbaikan kehidupan khususnya
dari sisi status pendidikan dan juga tingkat sosial ekonomi mereka.
Perjuangan
diawali dengan mendirikan lembaga pendidikan vokasi pada tahun 2006 di mana
peserta didiknya yang sudah lulus SMA/SMU sederajat dibekali dengan pengetahuan
dan keterampilan yang cukup memadai, berkualitas dan dilengkapi dengan
kemampuan berbahasa Inggris dan Mandarin, sehingga mereka dapat bersaing di
dunia kerja, baik untuk sektor industri maupun sektor jasa.
Dalam
perkembangan selanjutnya, pendiri Yayasan Wiyata Indonesia ingin dapat lebih
berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan dan keilmuan, serta memberikan
diri dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Sesuai dengan
arti kata WIYATA itu sendiri, wujud perjuangan yang ditempuh tentu memiliki
tujuan agar anak-anak Indonesia mendapat pendidikan yang memadai, berkualitas
dan memiliki masa depan yang lebih baik sehingga dapat siap menghadapi
persaingan dalam era globalisasi, sebagai bangsa Indonesia yang maju, berjiwa
entrepreneur dan memiliki komprehensif intelektual serta berkepribadian
nasional Indonesia. Maka Yayasan Wiyata Indonesia mengajukan permohonan izin
pendidikan tinggi kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
memberikan izin kepada Yayasan Wiyata Indonesia dengan Nomor 505/E/O/2014 untuk
menaungi dan mengoperasikan Institut Manajemen Wiyata Indonesia atau IMWI agar
dapat lebih berperan serta dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan
Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
INSTITUT
MANAJEMEN WIYATA INDONESIA (IMWI) merupakan lembaga pendidikan yang
berkedudukan dan berkantor pusat di Kota Sukabumi, dengan alamat Jalan Gudang
No. 09 RT. 03/05 Kelurahan Kebonjati Kecamatan Citamiang. Lembaga ini memiliki
maksud dan tujuan di bidang sosial khususnya bidang pendidikan yaitu untuk
menghasilkan tenaga ahli/ Manajer, dan para pengusaha muda yang berorientasi
pada kebutuhan dunia bisnis dan industri, dan pengembangan usaha, pada tingkat
regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut lembaga menjalankan kegiatan program pendidikan tinggi di bidang
manajemen dan bisnis yaitu jurusan Administrasi Bisnis, Akuntansi, Ilmu
Administrasi Perkantoran, Komunikasi, Manajemen serta Sistem Informasi.
B.
Visi dan Misi
Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Institut manajemen wiyata indonesia
(imwi) memiliki maksud dan tujuan di bidang sosial khususnya bidang pendidikan
yaitu untuk menghasilkan tenaga ahli/ Manajer, dan para pengusaha muda yang
berorientasi pada kebutuhan dunia bisnis dan industri, dan pengembangan usaha,
pada tingkat regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai maksud dan
tujuan tersebut lembaga menjalankan kegiatan program pendidikan tinggi di
bidang manajemen dan bisnis yaitu jurusan Administrasi Bisnis, Akuntansi,
manajemen, Komunikasi, Sistem Informasi serta Desain Grafis.
Visi
Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi
Berkualitas Dalam Menghasilkan Sumber Daya Manusia Profesional ,
Berbudaya, Baik Dan Memenuhi Kebutuhan Dunia Kerja.
Misi
1.
Menghasilkan lulusan yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Unggul, dan berdaya saing dalam memenuhi kebutuhan
dunia kerja
2.
Meningkatkan mutu dan relavansi melalui
pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan pengembangan ilmu, serta
pengabdian kepada masyarakat
3.
Menyelenggarakan manajemen pendidikan
yang berkualitas dan akuntabel, melalui pembangunan organisasi yang sehat,
dengan penguatan tata kelola dan pencitraan public. Menuju perguruan tinggi
yang mandiri
Berikut ini
akan diuraikan perbandingan IMWI dan perguruan tinggi lain yang ada di
Sukabumi menggunakan Matrik EFE, EFI dan CPM :
Tabel Matriks
EFE
Faktor Eksternal Kunci
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
|
(a)
|
(b)
|
(axb)
|
||
Peluang ( Opportunities
)
|
||||
1
|
fokus
mencetak lulusan yang berjiwa entrepreneur
|
12
|
3
|
36
|
2
|
daya beli masyarakat yang meningkat
|
10
|
2
|
20
|
3
|
peraturan
perguruan tinggi yag semakin disiplin
|
14
|
4
|
56
|
4
|
akses
teknologi dan informasi yang mudah
|
12
|
3
|
36
|
5
|
jumlah
penduduk yang besar
|
10
|
2
|
20
|
6
|
Lokasi yang
strategis
|
7
|
2
|
14
|
Ancaman
(Threaths)
|
||||
1
|
kondisi
pemerintah yang tidak stabil
|
10
|
2
|
20
|
2
|
pola pikir
masyarakat tentang pergguruan tinggi yang masih rendah
|
13
|
3
|
39
|
3
|
persaingan
yang tidak sehat
|
12
|
4
|
48
|
Total
|
100
|
Tabel Matriks
EFI
Faktor Internal Kunci
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
|
(a)
|
(b)
|
(axb)
|
||
Kekuatan (
Strenghts )
|
||||
1
|
proram
pengembangan SDM yang terpadu dan professional
|
7
|
2
|
14
|
2
|
program
akses kerja yang unggul
|
12
|
4
|
48
|
3
|
sistem pembelajaran
student center
|
10
|
2
|
20
|
4
|
jaringan
kerjasama perusahaan dan pemerintah yang baik
|
7
|
2
|
14
|
5
|
penerapan
tata tertib dan sistem kedisiplinan yang tinggi
|
12
|
4
|
48
|
6
|
pelatihan
kepemimpinan dan nasionalisme
|
10
|
3
|
30
|
Kelemahan (
Weaknesses)
|
||||
1
|
brand yang
belum dikenal masyarakat luas
|
7
|
2
|
14
|
2
|
mahalnya
biaya pendidikan
|
10
|
4
|
40
|
3
|
kuantitas
lulusan yang masih sedikit
|
12
|
4
|
48
|
4
|
akreditasi
|
13
|
4
|
52
|
Total
|
100
|
Competitive
Profile Matrik ( CPM )
Faktor
Penentu
Keberhasilan
|
Institute
Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI )
|
Bina
Sarana Informatika (BSI)
|
Universtitas
Muhammadiyah Indonesia (UMI)
|
||||
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Rating
|
Skor
|
Rating
|
Skor
|
|
Eksistensi Perguruan
Tinggi
|
15
|
2
|
30
|
4
|
60
|
3
|
45
|
Fasilitas
|
10
|
2
|
20
|
4
|
40
|
4
|
40
|
Sistem
belajar
|
10
|
4
|
40
|
3
|
30
|
2
|
20
|
Biaya Perkuliahan
|
10
|
2
|
20
|
3
|
30
|
3
|
30
|
Akses Kerja
|
15
|
4
|
60
|
3
|
45
|
2
|
30
|
Pendidikan
Karakter
|
15
|
4
|
60
|
2
|
30
|
2
|
30
|
Lokasi
Perguruan Tinggi
|
15
|
4
|
60
|
2
|
30
|
2
|
30
|
SDM
Pengajar
|
10
|
3
|
30
|
2
|
20
|
2
|
20
|
TOTAL
|
100
|
|
320
|
|
285
|
|
245
|
Kesimpulan
Matrik IFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor internal untuk
melihat kekuatan dan kelemahan utama perusahaan terhadap fungsi-fungsi
bisnisnya, sedangkan matrik EFE memungkinkan perencana strategi untuk
mengevaluasi faktor-faktor eksternal seperti : Ekonomi, politik, sosial, teknologi
dan kondisi persaingan. Kedua matrix tersebut menggambarkan kondisi perguruan
swasta IMWI Kota Sukabumi. CPM adalah sebuah alat manajemen strategi yang
tepat dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing utama dalam
hubungannya dengan posisi strategis produk atau jasa yang ditawarkan. Dalam
matrix ini terdapat membandingkan perguruan tinggi swasta IMWI dan kedua
pesaingnya yaitu Universitas Muhammadiyyah dan Bina Sarana Informatika. Dari
matrix tersebut kita dapat simpulkan bahwa pesaing lebih unggul dari segi
jumlah tenaga pengajar serta dari eksitensi kampus, karena kedua pesaing
merupakan kampus yang sudah lama berdiri dibandingkan dengan IMWI. Mengenai
akses kerja IMWI masih dibawah BSI, seperti yang kita ketahui BSI
bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan Dinas tenagakerja untuk mengadakan
Bursa Tenaga Kerja dengan menghadirkan beberapa perusahaan dan peserta dari
bursa tersebut untuk mahasiswa BSI, Alumni BSI serta masyarakat lain. Sedangkan
keunggulan IMWI dalam akses kerja yaitu berfokus pada mahasiswanya.
Saran
Kedepan IMWI lebih gencar lagi dalam mempromosikan kampus kepada masyarakat
Kota Sukabumi. Meningkatkan sarana dan prasana serta perluasan untuk akses
kerja bagi Almumni dan mahasiswanya.
Daftar Pustaka
Jurnal
“COMPETITIVE PROFILE MATRIX SEBAGAI ALAT ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK
ATAU JASA,MOHD. HARISUDIN”
Langganan:
Postingan (Atom)